Rabu, 22 April 2015

terapi humanistik eksistensial



Terapi Humanistik Eksistesial
            Istilah psikologi humanistik diperkenalkan oleh sekelompok para ahli yang bekerja dibawah pimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yaitu, psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga”.
            Meskipun tokoh-tokoh dalam psikologi humanistik memiliki pandangan yang berbeda, namun mereka berpegang pada konsepsi fundamental yang sama mengenai manusia. Konsep tersebut berakar pada salah satu aliran filsafat modern, yaitu eksistensialisme. Ekisistensialisme menolak paham yang menempatkan manusia semata-mata sebagai hasil bawaan ataupun lingkungan. Para filsuf eksistensialisme meyakini bahwa tiap-tiap individu  memiliki kebebasan untuk memilih tindakannya, menentukan nasib sendiri atau wuju dari keberadaannya, serta bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya.
            Adapun konsep Utama dalam Terapi Humanistik-Eksistensial
1.     Kesadaran diri
2.     Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan
3.     Penciptaan makna

Fungsi dan Peran Terapis dalam Terapi Humanistik-Eksistensial
Tugas  utama dalam terapi humanistik eksistensial adalah mengusahakan untuk memandang klien sebagai sesuatu yang ada di dunia. Dalam hal ini, terapis diharapkan untuk memahami klien terlebih dahulu. Namun, terdapat variasi dalam prosedurnya, tidak hanya dari satu klien ke klain lain. Tetapi juga dari satu fase terapi ke lain fase terapi.
Kekurangan dan kelebihan Terapi Humanistik- Eksistensial
Adapun kelebihan dalam terapi humanistik, yaitu
1.     Teknik ini dapat digunakan untuk klien yang mengalami masalah dalam pengembangan diri serta kepercayaan dirinya.
2.     Klien bebas dalam mengambil keputusan.
3.     Klien dipandang sebagai manusia, sama dengan yang lainnya.
4.     Terapi ini membentuk kepribadian, hati nurani, perubahan dalam sikap serta analisis fenomena sosial.
5.     Cocok untuk digunakan membantu klien yang memiliki masalah dalam karir, kegagalan dalam pernikahan, dikucilkan dalam pergaulan maupun transisi dalam perkembangan dari remaja menuju dewasa.
Kelemahan dari terapi humanistik eksistensiala dalah
1.     Tidak memiliki teknik yang tegas dalam pelaksanannya.
2.     Terlalu mempercayai kemampuan klien dalam mengatasi permasalahan yang dialaminya.
3.     Waktu lama.

refrensi :


Feist, Jess  & Gregory J, Fest. (2011). Teori kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar