Sabtu, 20 April 2013

SUKU INCA


                              SUKU INCA
           
             Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru. Suku Inka disebut juga sebagai peradaban "pra-Columbu. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizarro, yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut.
              Suku Inca merupakan salah satu dari suku mengagumkan yang pernah ada. Salah satu peninggalan suku inca yang berhasil menyedot berbagai wisatawan adalah machu picchu.Macchu Picchu disebut juga sebagai “ kota inca yang hilang” Machu Picchu konon dibangun sekitar tahun 1440 masehi oleh pendiri kerajaan Inca, Pachacutec Yupanqui. Machu Picchu merupakan simbol komunitas dan dedikasi yang berdiri berabad-abad di tengah rimba Amazon, di hulu Sungai Urubamba. Beberapa peneliti percaya Machu Picchu adalah makam Pachacutec, karena terdapat bangunan-bangunan yang dilapisi emas. Beberapa peneliti lain berteori Machu Picchu adalah 'Ilacta' atau kota untuk mengontrol ekonomi daerah-daerah taklukan dan melindungi para bangsawan Inca. Teori lainnya adalah Machu Picchu sebagai 'vila' para pembesar Inca, sekaligus sebagai tempat upacara pengamatan musim dan astrologi. Siluet gunung (Huayna Picchu atau 'gunung muda') yang berada di latar belakang Machu Picchu menunjukkan hidung orang Inca yang melihat ke langit. Machu Picchu ini bertingkat-tingkat, semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi tingkat kekuasaan orang yang menempatinya. Di tempat tertinggilah tempat para pendeta Inca mengadakan upacara menghormati matahari setiap harinya.
              Selain machu picchu, peninggala suku inca yang tak kalah mengagumka adalah moray. Bangunan ini berbentuk seperti mangkok besar dengan kontur tanah yang semakin menurun dan dilengkapi dengan teras-teras yang konsentris. Sehingga, bangunan ini terlihat seperti teater terbuka di Yunani Kuno.
             Namun, dibalik semua kehebatan-kehebatan dari suku inca yang mengagumkan, terdapat pula sisi menyeramkan.             Hal ini didasari kandungan bahan-bahan yang ada pada rambut empat mumi yang terawetkan di kawasan bersalju di Pegunungan Andes dan dengan mempelajari sampel rambut dari anak-anak tak beruntung ini, terkuak kisah menyeramkan yang menggambarkan bagiamana anak-anak digemukkan untuk dikorbankan. Dari pengukuran isotop radioaktif alami yang terkandung di rambut mumi-mumi tersebut, para arkeolog dapat mengetahui bahwa anak-anak tersebut rutin diberi menu makanan biasa, misalnya kentang. Hal itu menunjukkan bahwa mereka anak-anak dari keluarga petani. Namun, setahun sebelum kematiannya, isotop radioaktif alami menunjukkan bahwa anak-anak tersebut diberi makanan mewah di kalangannya seperti jagung dan daging Ilama kering (sejenis unta tapi sebesar anjing). Perubahan diet yang drastis dan pemotongan rambut sebagai simbil menunjukkan bahwa persiapan dilakukan sejak status anak-anak tersebut dinaikkan.
                Para arkeolog memperkirakan tumbal sudah dibawa ke puncak gunung sejak 3 atau 4 bulan sebelum hari pengorbanan. Sepanjang periode ini, ditemukan molekul daun coca dan jagung di sampel rambut anak-anak tersebut. Ini menjelaskan kepada kami bahwa anak-anak telah diarahkan ke upacara suci pada proses yang berlangsung selama setahun, diracun, lalu dibiarkan begitu saja.Bukti-bukti kematian yang ditemukan pada salah satu mumi yang paing mengerikan adalah  Di bajunya terdapat bekas dahak dan muntahan yang mengandung obat halusinasi yang disebut achiote. Namun, anak itu sepertinya tidak mati karena racun namun mati kesakitan. Sebab, pakaian yang dikenakannya begitu ketat sampai tulang-tulang rusuknya patah dan tulang panggulnya bergeser.
               Namun, hal tersebut dak berlangsung lama. Karena, sekitar tahun 480 seorang penjelajah asal Spanyol, Fransisco Pizarro, beserta pasukannya membantai suku Indian Inca di Peru. Penaklukan atas suku Inca itu melalui cara yang licik. Menurut laman The History Channel, jumlah pasukan Pizarro sebenarnya tidak sampai 200 orang. Namun untuk menaklukan ribuan orang suku Inca, mereka mengandalkan senjata api dan tipu muslihat. Pizarro saat itu berhasil membujuk Raja Inca, Atahualpa, agar datang ke Cajamarca untuk menghadiri perayaan dia sebagai penguasa. Ketika perayaan berlangsung, Pizarro memerintahkan pasukannya untuk menembaki suku Inca yang hanya mengandalkan senjata tajam. Pembantaian pun tak terelakkan. Hanya dalam satu jam, pasukan Pizarro membantai 5.000 orang suku Inca. Pasukan Pizarro berhasil menangkap Atahualpa. Raja Inca itu sempat dipaksa pindah keyakinan sebelum akhirnya dieksekusi mati pada 29 Agustus 1533 karena dianggap berupaya memberontak.
            Penaklukan Pizarro atas suku Inca berlangsung pada momen tepat. Pada 1532, Kerajaan Inca dilanda perang saudara yang menewaskan banyak orang dan menyebabkan perpecahan di antara bangsa mereka sendiri. Kerajaan Spanyol, melalui perantara Pizarro, membantu salah seorang putra penguasa Inca, Huascar, yang tengah berebut kekuasaan dengan saudaranya, Atahualpa. Perang antara pasukan Spanyol pimpinan Pizarro dengan suku Inca terus berlangsung setelah matinya Atahualpa. Namun pembantaian Pizarro di Cajamarca itu menandakan berakhirnya era Kerajaan Inca dan dimulainya penjajahan bangsa Eropa di Amerika Selatan.

http://jendela-dunia.indowapblog.com/16-november-1532-pembantaian-suku-inca-oleh-spanyol.xhtml




Tidak ada komentar:

Posting Komentar