A. Perbedaan
psikoterapi dan konseling
Menurut Rogers dalam
bukunya Counseling and Psychotherapy (
1942), Rogers mengatakan bahwa konseling lebih banyak digunakan di dunia
pendidikan, sedangkan terapi sendiri lebih banyak digunakan oleh pekerja
sosial, psikolog dan juga psikiater. Namun, keduanya sama-sama bertujuan untuk
membantu orang-orang yang memiliki masalah.
Menurut
Gladding ( 2004) definisi konseling profesional yang diterima oleh American Counseling Association (ACA)
adalah:
Aplikasi
dari prinsip-prinsip kesehatan mental, psikologi, atau perkembangan manusia
melalui intervensi kognitif, afektif, behavioral atau sistemik, strategi yang
memperhatikan kesejahteraan ( wellness),
pertumbuhan pribadi, atau pengembangan karir, tetapi juga patologi.
Berdasarkan
dengan definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa konseling berkaitan dengan
:
1. bidang-bidang
yang berkaitan dengan hubungan antar manusia dan hubungan dengan diri sendiri,
berhubungan dengan menemukan makna hidup dan adaptasi dalam berbagai situasi.
2. Digunakan
untuk membantu orang-orang yang dianggap masih berfungsi normal.
3. Berdasarkan
teori dan berlangsung dalam tatanan yang terstruktur.
4. Suatu
proses dimana klien belajar membuat keputusan dan memformulasikan cara baru
untuk bertingkah laku, merasa dan berpikir.
Sedangkan mengenai
psikoterapi, Gladding ( 1992, 2004) menyebutkan hal-hal berikut :
1. Berhubungan
dengan masalah gangguan jiwa yang sifatnya lebih serius.
2. Menekankan
pada masa lalu daripada masa kini.
3. Lebih
menekankan pada insight daripada
perubahan.
4. Terapis
menyembunyikan dan tidak mengungkapkan nilai-nilai dan perasaan.
5. Terapis
berperan sebagai ahli.
6. Perubahan-perubahan
rekonstruktif.
7. Hubungan
yang sifatnya jangka panjang ( 20-40 sesi)
B. Pendekatan
terhadap mental illness
Menurut J.P Chaplin
terdapat beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya
adalah :
1. Biological
2. Psychological
3. Sosiological
4. philosophic
C. Bentuk
utama terapi
Terdapat
bentuk-bentuk utama dalam terapi diantaranya adalah :
1. Terapi
supportive
terapi yang bertujuan
untuk membantu pasien agar mampu beradaptasi dengan baik terhadap masalah yang
sedang dihadapinya dan juga untuk memperoleh kenyaman dalam menjalani hidup terhadap
gangguan psikisnya. Dalam melakukan terapi ini, terdapat beberapa macam teknik
yang bisa digunakan, diantaranya :
· Guidance
( bimbingan), manipulasi lingkungan, eksternalisasi perhatian,
sugesti-prestis, menyakinkan kembali (
reassurance), dorongan dan paksaan, persuasi, pengakuan dan penyaluran serta
terapi kelompok.
2. Terapi
reeducative
Membangkitkan pengertian pada
pasien tentang konflik-konflik yang dialaminya. Terapi ini lebih banyak
menempatkan konflik-konflik alam bawah sadar dan berusaha untuk menyesuaikan
diri kembali, memodifikasi tujuan, membangkitkan dan tentu saja mempergunakan
potensi-potensi yang dimiliki.
3. Terapi
reconstructive
Perombakan pada kepribadian
sehingga pasien tidak hanya lebih mampu beradaptasi namun juga berkembangnya
emosional dengan cara melahirkan potensi adaptif yang baru.
Refrensi :
Boydiharten.blogspot.com
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Lesmana, J.M (2005). Dasar-Dasar Konseling. Jakarta:
Universitas Indonesia.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar