A. Pengertian
psikoterapi
Psikoterapi
adalah proses yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk
membantu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan
psikologis yang dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka (Proschaska
& Norcross, 2007). Psikoterapi sendiri lahir pada pertengahan dan akhir
abad yang lalu dan apabila dilihat secara etimologis psikoterapi sebenarnya
memiliki arti yang sederhana. Yaitu, “psyche” yang artinya jiwa dan “therapy”
dari Bahasa Yunani yang berarti penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh
karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.
Watskin
( dalam Wolfman, 1965) membagi perumusan mengenai psikoterapi menjadi empat
kelompok, yaitu :
1. Psikoterapi
adalah suatu bentuk dari perawatan (
treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang
yang terlatih, dengan seksama membentuk hubungan profesional dengan pasien
dengan tujuan memindahkan, mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi
perantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari kepribadiannya (
Wolfberg, 1987)
2. Kelompok
kedua ( Whitaker & Malone, 1953) mengatakan psikoterapi dalam arti luas
meliputi semua upaya untuk mempercepat petumbuhan manusia sebagai pribadi.
3. Kelompok
ketiga juga dikemukakan oleh Whitaker & Malone ( 1953) yaitu perubahan pada
aspek emosi dalam hubungan antar pribadi yang meningkatkan pertumbuhan pada
salah satu atau semua yang ikut terlibat.
4. Untuk
mengganti perilaku dan mengubah sikap mereka yang tidak bisa (gagal)
menyesuaikan diri agar memperoleh hasil yang lebih kosntruktif.
B. Adapun
tujuan psikoterapi berdasarkan beberapa aliran adalah sebagai berikut:
1. Membuat
sesuatu yang tidak sadar menjadi disadari. Membantu klien dalam menghidupkan
kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui
konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
2. Menghilangkan
pikiran yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara berfikir yang lebih
rasional dan toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.
3. Membantu
agar klien mampu lebih bertanggung jawab terhadap arah hidup seseorang
C. Unsur
– unsur psikoterapi
Menurut Masserman (1984)
terdapat tujuh “Parameter pengaruh” yang mencakup unsur-unsur lazim pada
semua jenis psikoterapi, yaitu:
1. Peran
sosial ( martabat) psikoterapis.
2. Hubungan
( persekutuan terapeutik)
3. Hak
4. Retrospektif
5. Reedukasi
6. Rehabilitasi
7. Resosialisasi
dan rekapiturasi
Unsur-
unsur psikoterapeutik tersebut dapat dipilih untuk masing- masing klien dan di
modifikasi dan dilanjutkan dengan terapi
Sumber :
-
Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta : Gunung mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar