Minggu, 22 Maret 2015

Pengertian, tujuan dan unsur psikoterapi



A.    Pengertian psikoterapi
            Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk membantu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka (Proschaska & Norcross, 2007). Psikoterapi sendiri lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu dan apabila dilihat  secara etimologis psikoterapi sebenarnya memiliki arti yang sederhana. Yaitu, “psyche” yang artinya jiwa dan “therapy” dari Bahasa Yunani yang berarti penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
            Watskin ( dalam Wolfman, 1965) membagi perumusan mengenai psikoterapi menjadi empat kelompok, yaitu :
1.     Psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan ( treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang yang terlatih, dengan seksama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari kepribadiannya ( Wolfberg, 1987)
2.     Kelompok kedua ( Whitaker & Malone, 1953) mengatakan psikoterapi dalam arti luas meliputi semua upaya untuk mempercepat petumbuhan manusia sebagai pribadi.
3.     Kelompok ketiga juga dikemukakan oleh Whitaker & Malone ( 1953) yaitu perubahan pada aspek emosi dalam hubungan antar pribadi yang meningkatkan pertumbuhan pada salah satu atau semua yang ikut terlibat.
4.     Untuk mengganti perilaku dan mengubah sikap mereka yang tidak bisa (gagal) menyesuaikan diri agar memperoleh hasil yang lebih kosntruktif.

B.    Adapun tujuan psikoterapi berdasarkan beberapa aliran adalah sebagai berikut:
1.     Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
2.     Menghilangkan pikiran yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara berfikir yang lebih rasional dan toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.        
3.     Membantu agar klien mampu lebih bertanggung jawab terhadap arah hidup seseorang

C.    Unsur – unsur psikoterapi
Menurut Masserman  (1984)  terdapat tujuh “Parameter pengaruh” yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu:
1.     Peran sosial ( martabat) psikoterapis.
2.     Hubungan ( persekutuan terapeutik)
3.     Hak
4.     Retrospektif
5.     Reedukasi
6.     Rehabilitasi
7.     Resosialisasi dan rekapiturasi

Unsur- unsur psikoterapeutik tersebut dapat dipilih untuk masing- masing klien dan di modifikasi dan dilanjutkan dengan terapi

Sumber :
-        Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar