Jumat, 26 Desember 2014

Bedah film captain phillips






Kita sudah mendengar banyak kisah mengenai pembajakan angkutan baik darat, laut maupun udara. Bahkan kisah-kisah seperti itu tampak banyak terdengar layaknya dongeng belaka bagi sebagian orang. Namun ternyata hal itu bukanlah suatu kebohongan dan khayalan di dunia nyata, tetapi merupakan salah satu kejadian yang cukup mengerikan bagi orang yang mengalaminya. Contoh pembajakan yang marak disoroti adalah pembajakan kapal laut di Somalia yang sering terdengar pada awal abad ke 21.
Sejak tahun 2005 silam, permasalahan pembajakan kapal laut di pesisir Somalia telah menjadi ancaman bagi para organisasi internasional karena meningkatnya aksi pembajakan kapal yang dilakukan oleh para perompak di pesisir Somalia tersebut. Insiden pembajakan kapal Maersk Alabama merupakan salah satu insiden yang sempat menjadi sorotan di dalam berbagai kasus pembajakan kapal di Somalia. Kasus Maersk Alabama adalah kasus pembajakan kapal laut Amerika pertama setelah 200 tahun terakhir. Film yang akan diceritakan kali ini diambil berdasarkan kisah nyata, kisah pembajakan kapal kargo ini pun diangkat menjadi film layar lebar yang dibintangi oleh Tom Hanks dengan Paul Greengrass sebagai sutradaranya. 

Film Perjuangan Menyelamatkan Kapal dari Ancaman Perompak

 

Kisah ini berawal ketika Kapten Richard Phillips ditugaskan untuk membawa kapal kargo Maersk Alabama yang dijadwalkan berangkat dari Salalah, Oman pada tanggal 1 April 2009 dan dijadwalkan sampai di Mombasa, Kenya pada 12 April 2009. Rich berangkat dari rumahnya Underhill, Vermont pada 28 maret 2009 menuju Salalah, Oman ditemani istrinya sampai ke bandara. Sesampainya di Salalah ia menuju kapal Maersk Alabam dngan muatan 17.000 ton dan berisi 20 awak kapal yang baru dipimpinnya.

 

Tepat 1 April 2009 kapal Maersk Albama berangkat dari Salalah menuju Mombasa dengan dipimpin Kapten Phillips. Ketika ia dan bawahannya mendiskusikan jalur yang akan dilalui, Kapten Phillips tahu benar bahwa perjalanan tersebut tidak akan dilewati dengan mudah. Ia melihat bulletin dari Maritim tentang serangan perompak di lepas pantai Afrika timur dan menerima pesan dari UKMTO, kantor perdagangan maritim Inggris untuk waspada terhadap pembajakan di sepanjang pantai Somalia dan menghimbau untuk menghubungi UKMTO jika diserang atau diancam. Phil tahu benar bahwa perjuangannya untuk mempertahankan kapal beserta anak buahnya akan segera dimulai, maka pada pagi harinya ia meminta asistennya untuk menyiapkan pelatihan untuk menghadapi serangan yang kapan saja bisa datang.

 

Tepat setelah latihan selesai, Kapten Phillips melihat ada dua buah kapal yang tertangkap radar sedang mengikuti kapal kargo yang ia pimpin. Merasa keadaan mulai mengancam ia memerintahkan asistennya untuk mengumpulkan seluruh awak kapal ke dek utama dan mempersiapkan selang air untuk menjaga kapal dari serangan para perompak. Sementara itu kapten Phillips berusaha membuat gelombang yang besar di belakang kapalnya dengan berbelok 5 derajat agar kapal perompak kesulitan menyusul kapal Maersk Alabama yang dipimpinnya sambil meminta asistennya untuk menghubungi bagian darurat maritime namun tidak ada jawaban. Kemudian menghubungi UKMTO sesuai dengan bulletin maritime tetapi kurang mendapat tanggapan dan arahan yang berarti karena mengira dua kapal tersebut adalah kapal nelayan.


Dua kapal perampok semakin mendekat, Phil tahu benar bahwa sekarang ini hanya ialah yang bisa menyelamatkan kapal beserta anak buahnya. Dua kapal perompak mendekat dengan berjarak 1,25 mil Kapten Phil menaikkan kecepatan kapal menjadi 125. Perompak tersebut tidak menyerah dan terus saja mendekat hanya berjarak 1 mil dari kapal Alabama. Sang kapten memutar otak, akhirnya ia berpura-pura sedang memanggil pesawat tempur agar para perompak mendengar melalui radionya dengan harapan mereka takut dan pergi. Usaha Phillips membuahkan hasil, walaupun hanya satu kapal perompak saja yang kembali ke kapal induknya. Melihat hal itu, Kapten Phillips kembali menambah kecepatan pesawat menjadi 129 dan berbelok 5 derajat ke kiri. Pada jarak 0,25 mil kapten membelokkan kapal ke arah kanan 5 derajat yang membuat gelombang cukup besar di belakang kapal dan menyebabkan kapal perompak tersebut mati dan tak sanggup menyusul.

 

Menyadari bahwa mereka baru saja melewati keadaan yang genting, para awak kapal mengalami kecemasan yang luar biasa dan terjadilah perdebatan. Lalu kapten Phillips dengan tegas menyatakan kapal Alabama tidak mungkin berganti jalur pelayaran karena di perairan tersebut terdapat lima kelompok perompak. Seandainya mereka bebas dari perompak yang baru saja mengikuti, tidka menutup kemungkinan bahwa mereka akan bertemu perompak yang lain. Phil menegaskan prioritas yang utama adalah mengantarkan barang dengan cepat dan barang siapa yang ingin menyerah silahkan mengajukan pengunduran diri. Para awak pun terdiam melihati ketegasan sang kapten dan berusaha menenangkan diri.

 

Namun ternyata satu kapal perompak yang berisi empat orang tersebut tidaklah menyerah, pada pagi harinya mereka kembali mengejar kapal Maersk Alabama dan mendekat dengan jarak 1,7 mil di belakang Alabama. Kapten Phillips segera menghubungi darurat maritim Amerika Serikat dan langsung membawa kapal dengan  kecepatan penuh dan berbelok 5 derajat ke kanan. Jarak semakin dekat perampok menghubungi Maerks Alabama dengan menggunakan radio dan mengaku sebagai pemeriksa dan memerintahkan kapal Alabama untu berhenti. Melihat tidak ada respon dari kapal tersebut, para perampok melancarkan tembakan ke arah dek kapal tempat dimana sang kapten berada. Kapten Phillips tidak tinggal diam, ia memerintahkan untuk menyalakan selang air di seluruh sisi kapal guna menyulitkan para perampok menaiki kapal. Namun ternyata selang air ketujuh yang berada di dek 17 mengalami kerusakkan dan dijadikan sasaran oleh para perompak tersebut. Salah satu asisten kapal berusaha memperbaiki selang di dek 17 tersebut, namun usahanya gagal karena ia ditembaki oleh para perompak dan beruntung bisa meloloskan diri. Tidak kehabisan akal, Kapten Phil mengarahkan suar ke arah para perompak  tetapi dua suar telah dihabiskan dan para perompak masih saja berusaha naik engan menembaki kapten phil. Mereka mengaitkan sebuah tangga besi panjang ke bagian kapal dengan selang air yang rusak.

 

Melihat keadaan sudah semakin genting, kapten memerintahkan semua awak kapal untuk segera bersembunyi di ruang mesin dan melarang mereka keluar sampai ada tanpa dari sang kapten. Para perompak hampir berhasil menaiki kapal, kapten berusaha membelokkan kapal berkali-kali untuk menyulitkan perompak naik ke kapal namun usahanya tidak berhasil. Para perompak berhasil naik ke kapal dan bergegas menuju ruang kapten berada. Mereka meminta uang, menanyakan kemana semua kru kapal tersebut, karena hanya ada kapten Phil dengan dua orang anak buahnya. Mereka menyandera satu anak buahnya dan meminta seluruh anak kru untuk keluar dari persembunyian. Namun berkat kecerdasan kapten, sandera tersebut dibebaskan. Kemudian para perompak meminta menggeledah seluruh ruangan kapal untuk mencari seluruh kru. Kapten Phillips tidak kehabisan akal, ia terus berusaha memberikan kode lewat radio yang dipegangnya bahkan memerintahkan untuk membuat penjebakan.

 

Akhirnya satu orang perompak berhasil terjebak dan terluka kakinya akibat pecahan kaca yang diletakkan di depan pintu masuk ruang mesin. Sementara Phil dan perompak yang terluka kembali ke ruang kapten, pemimpin perompak tetap berada di ruang mesin dan akhirnya tertanggap oleh anak buah kapten. Akhirnya terjadilah kesepakatan, perompak diharuskan pergi dari kapal Alabama dengan memebawa uang 30.000 dolar Amerika dengan menggunakan sekoci dan saling menyerahkan kapten. Namun ketika kapten Phillips menerangkan cara mengemudikan sekoci, ia tertangkap dan dibawa oleh para perompak dengan sekoci tersebut.

 

Di dalam sekoci tersebut, Philips mengalami situasi menegangkan dan mengetahui alasan para perompak tersebut melakukan aksinya. Akhirnya kapten merasa iba dan memerintahkan mereka untuk menyerah karena telah dikepung oleh angkatan laut Amerika Serikat, namun mereka tetap bersikeras menjalankan aksinya. Akhirnya tiga orang perompak berhasilkan ditembak mati dan satu orang berhasil ditangkap dengan menggunakan strategi penjebakkan dari angkatan laut.

 

Dari cerita ini, kita bisa melihat bagaimana kepemimpinan Kapten Phillips yang berhasil menyelamatkan kapal dan awak kapalnya. Kepemimpinannya yang tegas berhasil menyatukan anak buah kapal yang baru dipimpinnya. Kecerdasannya dalam memimpin pun terlihat ketika ia mampu memikirkan cara-cara untuk bisa menyelamatkan kapal, anak buahnya dan dirinya sendiri.

 

Analisis Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. Sementara itu James A.F. Stoner berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan,  pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. (https://cahyaintanp.wordpress.com/2014/10/13/psikologi-manajemen/).

Pada analisis film ini, kami membahas teori kepemimpinan (leadership) yang merupakan salah satu unsur penting dalam manajement. leadership dan manajemen memiliki pengaruh yang signifikan dalam hal pengembangan diri dan organisasi. Jika keduanya dilakukan bersama maka akan dapat berfungsi dengan baik, berkelanjutan, dan seimbang.

Leadership dengan management.
Kepemimpinan (leadership) mempunyai fungsi dasar dalam menentukan arah (setting direction) atau visi (vision) organisasi, sehingga dalam sebuah kepemimpinan perlu adanya kejelasan visi atau tujuan, dengan begitu akan mendorong semua pihak yang terlibat dalam organisasi untuk saling menguatkan antar rekan organisasi dalam berusaha  melaksanakan visi yang ada dalam organisasi tersebut. Sementara management mempunyai fungsi dasar dalam hal mengendalikan (controls) dan mengarahkan (directs) orang atau sumber daya (resources) yang ada agar tujuan atau visi organisasi dapat dicapai berdasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang telah dibangun, sehingga dapat dikatakan  management sebagai stategi yang perlu dilakukan untuk mencapai visi yang telah dibuat. Teori ini dapat dilihat secara jelas dalam scene yang menunjukkan Kapten Philips yang merupakan pemimpin atau kapten kapal mampu memimpin dan memanagement kru nya. Ia mampu membuat strategi-strategi untuk menjauh dari para perompak dan ia mampu mengarahkan para kru nya untuk menjalankan strategi-strategi yang dibuatnya. Philips juga memiliki hubungan yang baik dengan para kru- nya sehingga para kru-nya pun mampu saling menguatkan untuk mempertahankan diri dari para perompak dan mampu mengirim barang sesuai tujuan mereka.


Leadership tanpa management
Kepemimpinan membentuk pemimpin menjadi penggerak dalam penentuan arah, tujuan dan visi organisasi. Dengan jiwa kepemimpinan maka pemimpin akan bertindak cepat dan tepat untuk memperbaharui visi agar sesuai dengan perubahan lingkungan organisasinya. Namun tanpa management yang baik (lack of management) maka penentuan arah atau visi baru organisasi, hanya akan membuat orang-orang yang terlibat dalam organisasi itu menjadi kebingungan karena  tidak mengetahui strategi yang diperlukan untuk mencapai visi atau tujuan yang telah dibuat dalam suatu organisasi. Sehingga bila leadership berjalan tanpa management, tidak akan berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi
Teori ini dapat dilihat pada scene yang menunjukkan Muse, yaitu serang kapten atau pemimpin dari para perompak terlalu berambisi dengan tujuannya untuk membajak serta merampok kapal yg dipimpin oleh Kapten Philips sehingga tidak menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Muse hanya mampu menentukan tujuan yaitu untuk membajak kapal tapi ia tidak mampu membina hubungan yang baik dengan anak buahnya. Muse juga tidak mampu memanagement karena ia tidak memiliki strategi-strategi yang tepat untuk mencapai tujuannya. Padahal management dapat berperan untuk membuat suatu rencana untuk mencapai visi organisasi dan menjaganya agar rencana tindak tersebut dapat berjalan dengan baik.

Management tanpa leadership

Keseimbangan antara kepemimpinan dan management menghasilkan keseimbangan pula dalam kemampuan menentukan arah dan visi organisasi serta kemampuan dalam menentukan cara bagaimana mencapai visi organisasi tersebut. Potongan gambar diatas merupakan beberapa scene yang menunjukan bahwa Muse seorang pemimpin dari para perompak, kurang memiliki jiwa kepemimpinan karena ia hanya berfokus untuk mencapai ambisinya. Ia tidak perduli dengan anak buahnya yang terluka parah. Ia juga tidak menjalin hubungan baik dengan anak buahnya yang menyebabkan sering terjadi keributan dan selisih paham sehingga Muse dan anak buah lainnya tidak mampu untuk saling bekerja sama dan berujung pada kegagalan yang berakhir dengan tertangkapnya Muse.

Singkatnya, kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan penentuan arah atau visi organisasi sementara management berkaitan dengan pengendalian (controlling) dan pengarahan (directing) sumberdaya organisasi untuk mencapai arah atau visi organisasi berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dibangun. Fungsi leadership yang ditunjang dengan fungsi management dalam sebuah organisasi atau kelompok  memiliki pengaruh yang signifikan karena kesinambungan antara keduanya merupakan kondisi yang ideal yang akan membuat sebuah organisasi atau kelompok berjalan dengan baik.

Sumber: :

 

NAMA KELOMPOK
1.      Ani Andriani .N.         10512928
2.      Nurul Fatikah              15512532
3.      Rozana Nur .F .           16512709
4.      Siti Lestari A.W          17512062
5.      Windi Arini                 17512740

KELAS : 3PA01







 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar