Kita sudah mendengar banyak kisah mengenai
pembajakan angkutan baik darat, laut maupun udara. Bahkan kisah-kisah seperti
itu tampak banyak terdengar layaknya dongeng belaka bagi sebagian orang. Namun
ternyata hal itu bukanlah suatu kebohongan dan khayalan di dunia nyata, tetapi
merupakan salah satu kejadian yang cukup mengerikan bagi orang yang
mengalaminya. Contoh pembajakan yang marak disoroti adalah pembajakan kapal
laut di Somalia yang sering terdengar pada awal abad ke 21.
Sejak tahun 2005 silam, permasalahan
pembajakan kapal laut di pesisir Somalia telah menjadi ancaman bagi para
organisasi internasional karena meningkatnya aksi pembajakan kapal yang
dilakukan oleh para perompak di pesisir Somalia tersebut. Insiden pembajakan
kapal Maersk Alabama merupakan salah satu insiden yang sempat menjadi sorotan
di dalam berbagai kasus pembajakan kapal di Somalia. Kasus Maersk Alabama
adalah kasus pembajakan kapal laut Amerika pertama setelah 200 tahun terakhir.
Film yang akan diceritakan kali ini diambil berdasarkan kisah nyata, kisah
pembajakan kapal kargo ini pun diangkat menjadi film layar lebar yang
dibintangi oleh Tom Hanks dengan Paul Greengrass sebagai sutradaranya.
Film Perjuangan Menyelamatkan Kapal dari Ancaman Perompak
Kisah ini berawal ketika Kapten Richard Phillips ditugaskan untuk membawa kapal kargo Maersk Alabama yang dijadwalkan berangkat dari Salalah, Oman pada tanggal 1 April 2009 dan dijadwalkan sampai di Mombasa, Kenya pada 12 April 2009. Rich berangkat dari rumahnya Underhill, Vermont pada 28 maret 2009 menuju Salalah, Oman ditemani istrinya sampai ke bandara. Sesampainya di Salalah ia menuju kapal Maersk Alabam dngan muatan 17.000 ton dan berisi 20 awak kapal yang baru dipimpinnya.
Tepat 1 April 2009 kapal Maersk Albama berangkat dari Salalah menuju Mombasa dengan dipimpin Kapten Phillips. Ketika ia dan bawahannya mendiskusikan jalur yang akan dilalui, Kapten Phillips tahu benar bahwa perjalanan tersebut tidak akan dilewati dengan mudah. Ia melihat bulletin dari Maritim tentang serangan perompak di lepas pantai Afrika timur dan menerima pesan dari UKMTO, kantor perdagangan maritim Inggris untuk waspada terhadap pembajakan di sepanjang pantai Somalia dan menghimbau untuk menghubungi UKMTO jika diserang atau diancam. Phil tahu benar bahwa perjuangannya untuk mempertahankan kapal beserta anak buahnya akan segera dimulai, maka pada pagi harinya ia meminta asistennya untuk menyiapkan pelatihan untuk menghadapi serangan yang kapan saja bisa datang.
Tepat setelah latihan selesai, Kapten Phillips melihat ada dua buah kapal yang tertangkap radar sedang mengikuti kapal kargo yang ia pimpin. Merasa keadaan mulai mengancam ia memerintahkan asistennya untuk mengumpulkan seluruh awak kapal ke dek utama dan mempersiapkan selang air untuk menjaga kapal dari serangan para perompak. Sementara itu kapten Phillips berusaha membuat gelombang yang besar di belakang kapalnya dengan berbelok 5 derajat agar kapal perompak kesulitan menyusul kapal Maersk Alabama yang dipimpinnya sambil meminta asistennya untuk menghubungi bagian darurat maritime namun tidak ada jawaban. Kemudian menghubungi UKMTO sesuai dengan bulletin maritime tetapi kurang mendapat tanggapan dan arahan yang berarti karena mengira dua kapal tersebut adalah kapal nelayan.
Dua kapal perampok semakin
mendekat, Phil tahu benar bahwa sekarang ini hanya ialah yang bisa
menyelamatkan kapal beserta anak buahnya. Dua kapal perompak mendekat dengan
berjarak 1,25 mil Kapten Phil menaikkan kecepatan kapal menjadi 125. Perompak
tersebut tidak menyerah dan terus saja mendekat hanya berjarak 1 mil dari kapal
Alabama. Sang kapten memutar otak, akhirnya ia berpura-pura sedang memanggil
pesawat tempur agar para perompak mendengar melalui radionya dengan harapan
mereka takut dan pergi. Usaha Phillips membuahkan hasil, walaupun hanya satu
kapal perompak saja yang kembali ke kapal induknya. Melihat hal itu, Kapten
Phillips kembali menambah kecepatan pesawat menjadi 129 dan berbelok 5 derajat
ke kiri. Pada jarak 0,25 mil kapten membelokkan kapal ke arah kanan 5 derajat
yang membuat gelombang cukup besar di belakang kapal dan menyebabkan kapal
perompak tersebut mati dan tak sanggup menyusul.
Menyadari bahwa mereka baru
saja melewati keadaan yang genting, para awak kapal mengalami kecemasan yang
luar biasa dan terjadilah perdebatan. Lalu kapten Phillips dengan tegas
menyatakan kapal Alabama tidak mungkin berganti jalur pelayaran karena di
perairan tersebut terdapat lima kelompok perompak. Seandainya mereka bebas dari
perompak yang baru saja mengikuti, tidka menutup kemungkinan bahwa mereka akan
bertemu perompak yang lain. Phil menegaskan prioritas yang utama adalah
mengantarkan barang dengan cepat dan barang siapa yang ingin menyerah silahkan
mengajukan pengunduran diri. Para awak pun terdiam melihati ketegasan sang
kapten dan berusaha menenangkan diri.
Namun ternyata satu kapal
perompak yang berisi empat orang tersebut tidaklah menyerah, pada pagi harinya
mereka kembali mengejar kapal Maersk Alabama dan mendekat dengan jarak 1,7 mil
di belakang Alabama. Kapten Phillips segera menghubungi darurat maritim Amerika
Serikat dan langsung membawa kapal dengan
kecepatan penuh dan berbelok 5 derajat ke kanan. Jarak semakin dekat
perampok menghubungi Maerks Alabama dengan menggunakan radio dan mengaku
sebagai pemeriksa dan memerintahkan kapal Alabama untu berhenti. Melihat tidak
ada respon dari kapal tersebut, para perampok melancarkan tembakan ke arah dek
kapal tempat dimana sang kapten berada. Kapten Phillips tidak tinggal diam, ia
memerintahkan untuk menyalakan selang air di seluruh sisi kapal guna
menyulitkan para perampok menaiki kapal. Namun ternyata selang air ketujuh yang
berada di dek 17 mengalami kerusakkan dan dijadikan sasaran oleh para perompak
tersebut. Salah satu asisten kapal berusaha memperbaiki selang di dek 17
tersebut, namun usahanya gagal karena ia ditembaki oleh para perompak dan
beruntung bisa meloloskan diri. Tidak kehabisan akal, Kapten Phil mengarahkan
suar ke arah para perompak tetapi dua
suar telah dihabiskan dan para perompak masih saja berusaha naik engan
menembaki kapten phil. Mereka mengaitkan sebuah tangga besi panjang ke bagian
kapal dengan selang air yang rusak.
Melihat keadaan sudah
semakin genting, kapten memerintahkan semua awak kapal untuk segera bersembunyi
di ruang mesin dan melarang mereka keluar sampai ada tanpa dari sang kapten.
Para perompak hampir berhasil menaiki kapal, kapten berusaha membelokkan kapal
berkali-kali untuk menyulitkan perompak naik ke kapal namun usahanya tidak
berhasil. Para perompak berhasil naik ke kapal dan bergegas menuju ruang kapten
berada. Mereka meminta uang, menanyakan kemana semua kru kapal tersebut, karena
hanya ada kapten Phil dengan dua orang anak buahnya. Mereka menyandera satu
anak buahnya dan meminta seluruh anak kru untuk keluar dari persembunyian.
Namun berkat kecerdasan kapten, sandera tersebut dibebaskan. Kemudian para
perompak meminta menggeledah seluruh ruangan kapal untuk mencari seluruh kru.
Kapten Phillips tidak kehabisan akal, ia terus berusaha memberikan kode lewat
radio yang dipegangnya bahkan memerintahkan untuk membuat penjebakan.
Akhirnya satu orang perompak
berhasil terjebak dan terluka kakinya akibat pecahan kaca yang diletakkan di
depan pintu masuk ruang mesin. Sementara Phil dan perompak yang terluka kembali
ke ruang kapten, pemimpin perompak tetap berada di ruang mesin dan akhirnya
tertanggap oleh anak buah kapten. Akhirnya terjadilah kesepakatan, perompak
diharuskan pergi dari kapal Alabama dengan memebawa uang 30.000 dolar Amerika
dengan menggunakan sekoci dan saling menyerahkan kapten. Namun ketika kapten
Phillips menerangkan cara mengemudikan sekoci, ia tertangkap dan dibawa oleh
para perompak dengan sekoci tersebut.
Di dalam sekoci tersebut,
Philips mengalami situasi menegangkan dan mengetahui alasan para perompak
tersebut melakukan aksinya. Akhirnya kapten merasa iba dan memerintahkan mereka
untuk menyerah karena telah dikepung oleh angkatan laut Amerika Serikat, namun
mereka tetap bersikeras menjalankan aksinya. Akhirnya tiga orang perompak
berhasilkan ditembak mati dan satu orang berhasil ditangkap dengan menggunakan
strategi penjebakkan dari angkatan laut.
Dari cerita ini, kita bisa
melihat bagaimana kepemimpinan Kapten Phillips yang berhasil menyelamatkan
kapal dan awak kapalnya. Kepemimpinannya yang tegas berhasil menyatukan anak
buah kapal yang baru dipimpinnya. Kecerdasannya dalam memimpin pun terlihat
ketika ia mampu memikirkan cara-cara untuk bisa menyelamatkan kapal, anak
buahnya dan dirinya sendiri.
Analisis
Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai
kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yang berwenang dan
bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan
pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. Sementara itu James A.F. Stoner berpendapat
manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. (https://cahyaintanp.wordpress.com/2014/10/13/psikologi-manajemen/).
Pada analisis film ini,
kami membahas teori kepemimpinan (leadership) yang merupakan salah satu unsur
penting dalam manajement. leadership dan manajemen memiliki pengaruh yang signifikan
dalam hal pengembangan diri dan organisasi. Jika keduanya dilakukan bersama
maka akan dapat berfungsi dengan baik, berkelanjutan, dan seimbang.
Leadership dengan management.
Kepemimpinan (leadership) mempunyai fungsi dasar dalam
menentukan arah (setting direction) atau visi (vision)
organisasi, sehingga dalam sebuah kepemimpinan perlu adanya kejelasan visi atau
tujuan, dengan begitu akan mendorong semua pihak yang terlibat dalam organisasi
untuk saling menguatkan antar rekan organisasi dalam berusaha melaksanakan visi yang ada dalam organisasi
tersebut. Sementara management mempunyai fungsi dasar dalam hal mengendalikan (controls)
dan mengarahkan (directs) orang atau sumber daya (resources) yang
ada agar tujuan atau visi organisasi dapat dicapai berdasarkan pada
prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang telah dibangun, sehingga dapat
dikatakan management sebagai stategi
yang perlu dilakukan untuk mencapai visi yang telah dibuat. Teori ini dapat
dilihat secara jelas dalam scene yang menunjukkan
Kapten Philips yang merupakan pemimpin atau kapten kapal mampu memimpin dan
memanagement kru nya. Ia mampu membuat strategi-strategi untuk menjauh dari
para perompak dan ia mampu mengarahkan para kru nya untuk menjalankan strategi-strategi
yang dibuatnya. Philips juga memiliki hubungan yang baik dengan para kru- nya
sehingga para kru-nya pun mampu saling menguatkan untuk mempertahankan diri
dari para perompak dan mampu mengirim barang sesuai tujuan mereka.
Leadership tanpa management
Kepemimpinan membentuk pemimpin menjadi
penggerak dalam penentuan arah, tujuan dan visi organisasi. Dengan jiwa
kepemimpinan maka pemimpin akan bertindak cepat dan tepat untuk memperbaharui
visi agar sesuai dengan perubahan lingkungan organisasinya. Namun tanpa
management yang baik (lack of management) maka penentuan arah atau visi
baru organisasi, hanya akan membuat orang-orang yang terlibat dalam organisasi
itu menjadi kebingungan karena tidak
mengetahui strategi yang diperlukan untuk mencapai visi atau tujuan yang telah
dibuat dalam suatu organisasi. Sehingga bila leadership berjalan tanpa
management, tidak akan berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi
Teori ini dapat dilihat
pada scene yang menunjukkan Muse, yaitu serang kapten atau pemimpin dari para
perompak terlalu berambisi dengan tujuannya untuk membajak serta merampok kapal
yg dipimpin oleh Kapten Philips sehingga tidak menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. Muse hanya mampu menentukan tujuan yaitu untuk membajak
kapal tapi ia tidak mampu membina hubungan yang baik dengan anak buahnya. Muse juga tidak mampu memanagement
karena ia tidak memiliki strategi-strategi yang tepat untuk mencapai tujuannya.
Padahal management dapat berperan untuk membuat suatu rencana untuk mencapai
visi organisasi dan menjaganya agar rencana tindak tersebut dapat berjalan
dengan baik.
Management tanpa leadership
Keseimbangan antara kepemimpinan dan management menghasilkan
keseimbangan pula dalam kemampuan menentukan arah dan visi organisasi serta
kemampuan dalam menentukan cara bagaimana mencapai visi organisasi tersebut.
Potongan gambar diatas merupakan beberapa scene yang menunjukan bahwa Muse
seorang pemimpin dari para perompak, kurang memiliki jiwa kepemimpinan karena
ia hanya berfokus untuk mencapai ambisinya. Ia tidak perduli dengan anak
buahnya yang terluka parah. Ia juga tidak menjalin hubungan baik dengan anak
buahnya yang menyebabkan sering terjadi keributan dan selisih paham sehingga
Muse dan anak buah lainnya tidak mampu untuk saling bekerja sama dan berujung
pada kegagalan yang berakhir dengan tertangkapnya Muse.
Singkatnya, kepemimpinan (leadership) berkaitan
dengan penentuan arah atau visi organisasi sementara management berkaitan
dengan pengendalian (controlling) dan pengarahan (directing)
sumberdaya organisasi untuk mencapai arah atau visi organisasi berdasarkan
prinsip-prinsip yang telah dibangun. Fungsi leadership yang ditunjang dengan
fungsi management dalam sebuah organisasi atau kelompok memiliki pengaruh yang signifikan karena
kesinambungan antara keduanya merupakan kondisi yang ideal yang akan membuat sebuah
organisasi atau kelompok berjalan dengan baik.
Sumber: :
NAMA KELOMPOK
1.
Ani Andriani .N. 10512928
2.
Nurul Fatikah 15512532
3.
Rozana Nur .F . 16512709
4.
Siti Lestari A.W 17512062
5.
Windi Arini 17512740
KELAS : 3PA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar