Senin, 24 Maret 2014

Konsep Sehat, Searah Perkembangan Kesehatan mental & Pandangan beberapa aliran



Konsep Sehat
            Pengertian sehat memang perlu kita ketahui karena sehat adalah sesuatu yang mahal. Coba bayangkan apa yang terjadi jika kita tidak sehat? Maka banyak pekerjaan yang akan terbengkalai. Sehat diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis . Sehat dapatjuga diartikan sebagai kondisi tubuh yang normal dan tidak sakit. Berikut ini adalah pandangan mengenai kesehatan menurut WHO serta beberapa ahli:
1.       Pengertian sakit adalah merupakan suatu gangguan dari siklus hidup (Imogene King).
2.      Sakit adalah merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian.
3.        Kriteria sakit menurut Bauman, 1985 terdiri dari 3 bagian penting yaitu : Adanya gejala. Persepsi tentang keadaan yang dirasakan. Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari
4.      Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
5.       UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi
6.      Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
7.      Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
8.       Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.
9.       Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Jadi, berdasarkan pengertian sehat diatas dapat kita simpulkan bahwa sehat sendiri terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social.








Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental


Kita mungkin sering mendengar kata Kesehatan Mental. Namun, apa kita sendiri mengetahui siapa yang menciptakan kata tersebut? Kata kesehatan mental ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental.
Hal ini tentu saja dapat dimaklumi karena berdasarkan apa yang kita ketahui dulu orang- orang menganggap  bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itulah maka  para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lama kelamaan seiring dengan perkembangannya zaman orang – orang mulai mengubah cara mereka memperlakukan orang – orang yang memiliki gangguan mental.
Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.
. Dari sini kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Kesehatan mental sendiri  mulai berkembang sejak perang dunia ke II  dan sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang – orang yang berkecimpung di dunia kesehatan mental.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya A Mind That Found Itself, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:
.1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.

Teori Kepribadian sehat menurut para ahli
Psikoanalisa:
Pencetus aliran Psikoanalisa adalah Sigmund Freud. Menurut Freud , perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia . Tujuan psikoanalisis dari Freud adalah membawa ketingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran yang di tekan , diasumsi sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya.. Freud juga mengatakan bahwa inti dari dorongan – dorongan ini bersembunyi dari kesadara individual dan jika dorongan – dorongan ini tidak juga di salurkan dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga dapat menganggu kesehatan mental yang disebut juga dengan psikoneurosis. Adapun kepribadian yang sehat menurut aliran Psikoanalisa adalah :
1.      Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2.       Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3.       Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4.      Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5.       Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
Behavioristik
Teori Behavioristik pertamakali diperkenalkan oleh John. B. Watson. Aliran Behaviorisme ini sendiri memperlakukan manusia seolah – olah manusia adalah mesin. Dalam pandangan orang – orang yang menganut aliran behaviorisme ini organism dipandang memiliki sifat yang baik, teratur, ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Humanistik
      Aliran Humanistik berkembang pada tahun 1950. Aliran ini tidak merasa puas dengan pandangan dari Psikoanalisa dan Behaviorisme karena aliran ini sendiri menekankan pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia. Jadi, menurut aliran ini manusia adalah makhluk yangv kreatif yang dikendalikan oleh nilai – nilai pada pilihan sendiri bukan dari kekuatan ketidaksadaran
Aliran ini sendiri menekankan tentang kualitas – kualitas yang membedakan manusia dengan binatang yaitu kebebasan untuk memilih (freedom for choice) dan kemampuan untuk mengarahkan pekembangannya sendiri (self-direction).
Abraham Maslow
Menurut Maslow semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan-diri mereka. Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat. Kebutuhan yang paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan sebelum memenuhi kebutuhan  seterusnya.
Maslow juga menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."


Sumber:









Tidak ada komentar:

Posting Komentar