Rabu, 14 November 2012

hubungan manusia degan cinta kasih


  Cinta  bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati dari makhluk hidup. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang antara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga  antara pria dengan pria dan wanita dengan wanita. Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka ( kepada) atau (rasa) sayang ( kepada), ataupun ( rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya dan pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta mengatakan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.
               Sedangkan rasa kasih dapat diartikan sebagai perasaan sayang tehadap seseorang dan menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak masing-masing pihak dituntut untuk bertanggung jawab, berkorban, jujur, saling mempercayai, saling mengerti, dan saling terbuka sehingga keduanya merupakan kestauan yang bulat dan utuh.  Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama. Walau cinta dan kasih memiliki arti yang hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Cinta lebih mendalam dari kasih.
                      . Cinta memang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Sebab cinta merupakan landasan dalam sebuah pernikahan, pembentukan keluarga dan pemilihan anak. Hidup tanpa ada perasaan dicintai dan mencintai akan terasa kosong dan hampa. Karena cinta lah kehidupan itu ada. Oleh karena itu, cinta merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
                       Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang membuat manusia untuk melakukan sesuatu termasuk untuk mencintai dan dicintai. Sumber kekuatan itu adalah akal budi dan nafsu. Jadi, perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua sumber. Yaitu perasaan yang cinta yang berasal dari akal budi dan perasaan cinta yang berasal dari nafsu. Cinta yang berasal dari akal budi sering disebut dengan cinta sejati sedangkan cinta yang berasal dari nafsu sering disebut dengan cinta pamrih. 
                      Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri. Perwujudan dari cinta kasih antara seorang lelaki dan perempuan dapat dengan berpacaran. Pacaran adalah proses perkenalan dua insan manusia yang biasanya berada dalam tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Biasanya seseorang mulai mengenal pacaran ketika ia mulai memasuki masa puber, dimana terjadi perubahan pola pikir dari masa anak-anak menuju dewasa yang disebabkan oleh hormon.
                    Seiring dengan perkembangan zaman gaya berpacaran remaja berubah. Gaya berpacaran remaja saat ini dengan gaya berpacaran remaja beberapa tahun yang lalu tentu berbeda. Gaya berpacaran remaja beberapa tahun yang lalu cenderung masih terikat oleh norma-norma kesopanan dan lebih terkontrol. Gaya berpacaran orang zaman dulu bertertika namun cenderung kaku. Hal ini dapat kita lihat dari cara remaja zaman dulu berpacaran. Dulu kita tidak akan menemukan sepasang kekasih yang bermesraan di pinggir jalan ataupun remaja yang saling berpelukan dan berciuman di pinggir jalan seolah dunia hanya milik mereka berdua. Kita juga tidak akan menemukan muda-mudi yang mengumbar kemesraan di jejaring sosial seperti twitter dan facebook.Dulu kits tidak akan menemukan laki-laki pulang larut malam dari rumah pacarnya, laki-laki dan perempuan yang sedang naik motor dan tubuh si perempuan “menempel” di bahu si laki-laki
                   Gaya berpacaran remaja zaman dulu cenderung menggunakan media surat yang diselip di buku catatan namun ada pula yang memberikan surat tersebut secara terang-terangan. Selain menggunakan surat mereka juga mengirim pesan lewat radio dengan harapan orang yang disukai mendengarkan pesan. Waktu berkencan pun biasanya mereka bertemu sepulang sekolah secara diam-diam, makan siang bersama atau bahkan pulang bersama dan apabila si lki-laki bertandang ke rumah si perempuan biasanya orang tua dari si perempuan akan terus mengawasi dan tidak pernah terjadi pacar pulang larut malam.
                     Seiring dengan berkembangnya zaman cara bepacaran remajapun mulai berubah. Perkembangan zaman merupakan faktor yang sangat kuat yang menyebabkan remaja terjerumus ke pergaulan bebas. Karena di zaman yang serba canggih ini banyak media yang mudah diakses oleh semua umur . Perkembangan zaman juga mengubah gaya berpacaran seseorang yang semua berkomunikasi dengan  surat menyurat yang dulu sangat populer sekarang digantikan oleh perangkat handphone. Hanya dengan sms dan telepon seseorang sudah bisa saling bertukar kabar bahkan dengan teknologi 3G kita dapat bertatap muka dengan pacar atau hanya dengan chatting lewat internet, seseorang bisa berbicara tanpa batas walaupun hanya melalui tulisan.Tapi, perkembangan teknnologi juga bisa berdampak buruk dengan adanya teknologi maka dunia ini seolah-olah begitu kecil dan tanpa batas. Kita bisa mendapat informasi dari berbagai belahan dunia hanya dalam beberapa menit, sehingga itu juga bisa mengubah kebiasaan manusia. Karena pengaruh dari masyarakat luar negeri yang bebas. Hal ini di makin parah karena banyaknya tontonan-tontonan yang berbau dewasa dan kurangnya pengawasan orang tua.
                      Gaya berpacaran remaja zaman sekarang juga sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah mereka mengikuti gaya berpacaran bangsa lain yang bebas. Sudah tidak ada lagi batasan-batasan dalam berpacaran. Contohnya sekarang banyak sekali kita temukan muda-mudi yang berduaan di tempat yang sepi sambil bermesraan dan berciuman bahkan kita banyak menemukan remaja yang melakukan tindakan tidak senonoh di warnet bahkan tak jarang kita menemukan banyak remaja yang hamil diluar nikah karena cara berpacaran yang kelewat batas dan pada akhirnya menghancurkan amsa depan mereka sendiri.
                      Hal ini disebabkan karena ada beberapa pemahaman yang salah tentang berpacaran contohnya cinta harus dibuktikan dengan berhubungan seks dan juga pengaruh-pengaruh dari televisi, kurangnya iman, kurangnya perhatian orang tua pada perkembangan anaknya, pengaruh dari lingkungan pergaulan yang tidak baik  dan juga pengaruh dari bangsa barat yang cenderung bebas dalam berpacaran. Faktor lainnya adalah karena tontonan-tontonan yang diperuntukkan bagi orang dewasa namun di saksikan juga oleh anak di bawah umur. Sebagian dari mereka mungkin paham bahwa apa yang mereka saksikan tidak layak mereka saksikan. Namun, karena dorongan rasa ingin tahu yang sangat tinggi mereka nekad menyaksikan film-film tersebut dan mereka mencontoh adegan-adegan yang mereka saksikan. Untuk itulah peran orang tua sangat penting dalam hal ini Hal ini tentu saja salah karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada terutama norma agama
                      Hendaknya kita sebagai manusia yang beragama tidak mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama. Kita sebagai masyarakat yang beragama hendaknya menjauhkan diri dari prilaku-prilaku yang akhirnya merugikan diri sendiri juga orang lain. Caranya adalah dengan eprfikir matang sebelum mengambil tindakan. Hendaknya kita menimbang baik dan buruknya dampaknya bagi kita, mendekatkan diri kepada tuhan, meningkatkan keimanan kita, pandai-pandai memilih teman bergaul. Hendaknya kita memilih teman yang mampu mengingatkan kita saat kita akan melakukan tindakan yang salah dan dari pihak orang tua hendaknya mengontrol perkembangan pergaulan anaknya .
                        Namun, semuanya kembali lagi ke diri kita sendiri. Jika kita benar-benar peduli pada diri kita sendiri dan juga masa depan kita hendaknya kita menjauhkan diri dari eprbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri. Kita harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan norma agama dan norma-norma yang berlaku. Ingatlah kita sebagai remaja adalah calon-calon pemimpin bangsa.

Refrensi:
1.        www.zona-remaja.com
3.      Widaghdo djoko, Imu budaya dasar, Jakarta, PT Bumi Aksara



                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar