Dewasa ini kita kerap kali di kejutkan dengan
berita di televisi maupun membaca di koran tentang kasus-kasus anarkis dan kekerasan
yang di lakukan seorang siswa dan siswi sekolah maupun mahasiswa. Kita kerap
kali mendengar banyak terjadi tindakan bullying dimana siswa baru di perlakukan
tidak baik oleh kakak kelasnya atau seorang siswa yang di bullyng karena
pendiam atau di anggap cupu dan tidak pandai bergaul. Selain kasus bullying
kita juga kerap kali mendengar banyaknya kasus tawuran yang terjadi di kalangan
pelajar sedangkan di kalangan mahasiswa kita kerap kali mendengar banyaknya terjadi
demo yang di lakukan oleh mahasiswa yang kemudian berujung pada
pengerusakan-pengerusakan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada. Hal inilah
yang sering di sebut perilaku anak didik yang terdidik.
Ada banyak sekali faktor yang
menyebabkan banyaknya tindakan-tindakan anarkis yang terjadi di kalangan
pelajar dan mahasiswa.Dalam kasus bullyng yang di lakukan kakak senior pada
juniornya misalnya.Kebanyakan mereka melakukan itu karena adanya perasaan ingin
membalas perlakuan yang dahulu mereka alami saat menjadi junior.Mereka
membalaskan dendamnya pada juniornya dan si junior tersebut pun melakukan hal
serupa jika mereka telah menjadi senior kelak hal ini akan terus menerus
berlangsung jika tidak ada kesadaran dalam diri tiap siswa untuk menyanyangi
sesama sedangkan dalam kasus tawuran seringkali konflik berasal dari beberapa
orang siswa dari kedua sekolah tersebut
dan biasanya ada orang-orang yang menjadi provokator untuk melakukan tindakan
tawuran dan yang lebih parahnya lagi ada siswa yang hanya asal ikut tawuran
namun tidak mengetahui permasalahan dengan jelas.
Selain karena faktor-faktor di
atas faktor lainnya adalah ketidakmampuan pelajar dan mahasiswa itu untuk
menahan emosinya.Mereka cenderung menyelesaikan masalah dengan otot daripada
otak bahkan ada yang asal ikut tawuran tanpa mengetahui permasalahannya. Padahal,seperti
yang kita ketahui bersama tidak ada masalah yang bisa di selesaikan dengan cara
kekerasan hanya menambah masalah yang ada Cara yang terbaik untuk menyelesaikan
suatu masalah adalah lewat jalan musyawarah .Faktor lainnya adalah banyaknya
tontonan –tontonan yang kurang mendidik yang secara tidak langsung mengajarkan
untuk berbuat jahat.
Namun,sekarang yang menjadi
pertanyaannya adalah bagaimanakah peran orang tua dan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada terhadap maraknya kasus kekerasan dan tindakan anarkis yang
di lakukan oleh para pelajar?Tidak dapat di sangkal lagi orang tua adalah
faktor penting dalam hal ini. Karena Orang tua adalah bagian terpenting dalam
pembentukan keperibadian anak.Interaksi
pertama seorang anak adalah pada orang tua.Bagaimana sikap si anak nanti
tergantung dari cara orang tua mengarahkannya.Terkadang seorang anak menjadi seperti
itu karena kurangnya perhatian dari orang tua sehingga mereka berbuat demikian
karena ingin mencari perhatian.Ada pula yang melakukan itu karena kerap kali
melihat dan mengalami tindakan kekerasan yang di lakukan oleh orang tua .
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kahlil Gibran bahwa anak
ibarat anak panah dan orang tua ibarat busur .Kemana busur di arahkan maka anak
panahlah yang mencari sasaran. Jika sejak kecil seorang anak di didik oleh
orang tua nya dengan baik .Maka,besar kemungkinan si anak akan tumbuh menjadi
manusia yang baik pula.Begitu juga dengan lembaga pendidikan khususnya sekolah.
Sekolah memiliki peran yang sangat besar pada perkembangan keperibadian siswa
nya . Di sekolah kita di didik untuk menjadi manusia yang memiliki budi pekerti
yang luhur,di didik agar menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara,Di
ajarkan cara bersosialisasi bahkan di sekolah pula kita di ajarkan untuk berani
berbicara dan mengemukakan pendapat di depan umum.Bagaimana cara seorang guru
mengajar sangat mempengaruhi sikap anak didiknya.
Namun,pada kenyataannya
semakin banyak kasus-kasus anarkis dan kekerasan yang terjadi dia kalangan
siswa maupun mahasiswa.Salah satu contohnya adalah kejadian yang terjadi
beberapa bulan yang lalu di salah satu kota di indonesia tentang tewasnya
seorang siswa sekolah menengah karena dicelurit siswa sekolah lainnya.Hal ini
tentu saja disayangkan oleh berbagai pihak karena perilaku anarkis tersebut
sangat tidak melambangkan perilaku seorang pelajar yang notabene harus bisa
menyelesaikan masalah dengan cara yang terpelajar.Menurut seorang narasumber
kejadian tragis ini terkesan terencana.Sebab kejadian ini begitu cepat dan para
pelaku yang terlibat telah mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan akibat
dari kejadian ini seorang siswa harus meregang nyawa dan dua orang temannya
harus mengalami luka ringan di jari dan pelipisnya.
Karena kejadian tersebut
sempat ada yang mengusulkan agar lokasi dari kedua sekolah tersebut di pindahkan.
Namun,sampai sekarang belum terlaksana bahkan mungkin tidak akan terlaksana
karena adanya pemikiran bahwa kemanapun lokasi sekolah tersebut di pindah jika
pemikiran siswa dan siswinya masih seperti itu tidak akan merubah apapun.Mereka
akan terus saja bertengkar belum lagi adanya kemungkinan terjadi serangan balik
yang di lakukan oleh siswa dari sekolah korban .
Saya setuju dengan
pernyataan tersebut.Bukan lokasi sekolahnya yang harus di pindah.Namun,pola
pemikiran siswa-siswanya yang harus di rubah. Para remaja cenderung
menyelesaikan masalah dengan otot daripada otak.mereka cenderung lebih menuruti
hawa nafsu.Padahal mungkin sebenarnya penyebab masalahnya sepele dan bisa di
selesaikan dengan baik-baik.Namun,karena tersulut emosi mereka berpikir seolah
tidak ada jalan lain selain kekerasan dan pada akhirnya mereka sendiri yang
rugi.Kenapa?karena tindakan kekerasan yang mereka lakukan menimbulkan korban
jiwa dan pihak keluarga korban tentu saja tidak akan berdiam diri.mereka pasti
menuntut agar si pelaku di hukum .Hal ini bisa membuat mereka masuk penjara dan
tidak bisa melanjutkan sekolah mereka.
Untuk saat ini kewajiban
dari siswa dan mahasiswa adalah belajar dengan sungguh-sungguh.Karena kita
adalah orang-orang yang akan meneruskan bangsa ini akan kemana dan bagaimana
jadinya bangsa ini tergantung kita.Masa depan bangsa ini ada di tangan kita.Apa
gunanya kita bersekolah begitu tinggi jika pada akhirnya kita bersikap begitu
rendah?Apa gunanya orang tua kita membayar begitu mahal jika pada akhirnya kelakuan
kita begitu liar?Untuk apa kita sebagai manusia diberikan akal untuk berpikir
jika pada akhirnya kita bertingkah seperti binatang?
Untuk itu marilah kita
bersama-sama mengubah kebiasaan dan cara berpikir kita.Bukan hal yang gampang
memang tapi kita tidak boleh menyerah. Banyak hal yang bisa di lakukan untuk
mencegah tindakan kekerasan dan anarkis di kalangan pelajar.Misalnya dari pihak
orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka.memperhatikan dengan siapa
mereka bergaul dan tontonan apa yang merka tonton mengajarkan budi pekerti yang
baik,memberikan pendidikan agama sedari muda agar para generasi muda tumbuh
menjadi generasi yang beriman dan sabar dalam menghadapi segala sesuatu hal dan
dari pihak sekolah memperbanyak kegiatan penyuluhan-penyuluhan,penanaman budi
pekerti dan jika para siswa melakukan kesalahan di harapkan para guru
memberikan hukuman yang mendidik agar mereka merasa jera dan tidak akan
mengulangi lagi kesalahan yang mereka lakukan.
Namun,sebenarnya semua
hal itu tidak akan ada gunanya jika dari diri orang tersebut tidak ada niat
untuk berubah.Oleh karena itu marilah kita sebagai generasi muda mulai melatih
diri untuk bersabar dalam menghadapi berbagai persoalan,menggunakan cara
musyawarah untuk menyelesaikan konflik yang ada dan
menghargai,mencintai,menyayangi dan menghormati
sesama manusia jangan sampai ada lagi korban jiwa karena tindakan
gegabah yang kita lakukan.
Jadi,kesimpulannya
para orang tua dan lembaga – lembaga pendidikan yang ada bersama-sama
memberikan pembelajaran yang positif agar para remaja memiliki kepribadian yang
baik dan memiliki rasa saling menyayangi dan menghormati satu sama lain dan
bagi para siswa sebaiknya berpikir ribuan kali sebelum melakukan tindakan
–tindakan anarkis karena selain merugikan orang lain juga merugikan diri
sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar