Rabu, 14 November 2012

manusia dan penderitaan



               Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang berarti menahan atau menanggung. Derita artinya merasakan atau menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
               Penderitaan adalah sesuatu hal yang pasti dialami oleh setiap manusia. Artinya sudah menjadi konsekuensi manusia dalam hidup.  Penderitaan merupakan resiko dalam menjalani hidup. Intensitas penderitaan ada yang ebrtingkat-tingkat. Namun, peranan individu juga berperan dalam menentukan berat tidaknya penderitaan itu.
                    Apabila kita kelompokkan secara sederhana sebab sebab timbulnya kebahagiaan, maka penderitaan manusia dapat dirincikan sebagai berikut:
·         Penderitaan karena perbuatan manusia
Penderitaan manusia akibat perbuatan buruk manusia lainnya dapat terjadi dalam hubungan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Karena perbuatan buruk yang di lakukan seseorang  maka yang satu merasa menderita.
·         Penderitaan yang muncul karena azab atau siksaan
Penderitaan manusia yang di akibatkan karena siksaan ataupun azab yang diberikan tuhan dapat dilakukan dengan tawakal, sellau optimis dan bersabar.
              Dalam dunia yang modern ini kemungkinan terjadi penderitaan lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjaidnya penderitaan manusia.
              Dalam fenomena globalisasi terjadi seiring dengan kemajuan dan berkembangnya teknologi. Setelah perang dunia selesai, banyak negara-negara yang merdeka. Negara-negara tersebut kemudian bangkit dan membentuk sistem pemerintahan dan melakukan pembangunan di berbagai bidang, misalnya pertanian, sumebr daya alam dan sumber daya manusia. Semakin hari teknologi semakin berkembang dan kini interaksiantara manusia yang satu dengan yang lain dapat dilakukan dengan mudah.
                 Hal ini pun berdampak pada perkembangan sikap masyarakat Indonesia yang semua ramah, menghargai sesama dan mengohormati perbedaan. Saat ini masyarakat Indonedia bisa dikatakan mengalami krisis moral sehingga mereka sering berfikir pendek, tidak menghargai adanya perbedaan, labil dan penuh emosi. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi komputerisasi yang menyebabkan semuanya menjadi mudah termasuk mendapatkan informasi. Hla ini tentu saja baik seandainya kita mampu menyaring informasi yang baik dan buruk. Sesuai dengan kalimat “Manusia yang baik adalah manusia yang memahami mana yang baik dan buruk “ Kita perlu waspada terhadap informasi yang kita terima. Oleh karena itu kita harus mencerna informais yang ada.  Banyak sekali budaya luar yang seharusnya tidak kita dapatkan misalnya gaya hidup yang kurang baik, berbicara kasar dan mengikuti mode pakaian yang terlalu terbuka.
                 Hal ini berdampak buruk. Karena menyebabkan hilangnya budaya pancasila dan aturan agama yang ada. Teknologi komputerisasi yang terus berkembang banyak di manfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal kurang bermanfaat dan tidak baik. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengetahui dengan baik dampak buruk yang akan menimpa kita jika akibat dari informasi yang tidak baik. Selain itu peran orang tua dalam hal ini juga sangat penting. Oleh sebab itu sebaiknya orang tua mengetahui lebih banyak tentang teknologi. Selain orang tua agama dan pendidikan juga sangat penting.
                 Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa perkembangan teknologi komputerisasi memberikan dampak negatif dna juga dampak positif. Beberapa contoh negatif dari perkembangan teknologi komputerisasi adalah sebagai berikut:
1.      Adanya kemungkinan anak “mengonsumsi” game-game yang menonjolkan kekerasan yang pada akhirnya mempraktikkan adegan-adegan kekerasan yang mereka mainkan kepada temannya yang menyebabkan temannya itu terluka.
2.      Banyaknya pengararuh buruk lewat internet
Tidak bisa di pungkiri dengan semakin berkembangnya teknologi komputerisasi yang membuat kita mampu berhubungan dengan dunia luar makin besar pula resiko anak/ remaja tersebut mendapat pengaruh buruk dari internet. Mampu mengakes internet merupakan sesuatu yang baik sebenarnya bagi seorang anak. Namun, anak juga terancam menyerap informasi-informasi negatif yang ada di internet.
3.      Adanya resiko anak/ remaja terkena dampak buruk terlalu sering menggunakan internet
Terlalu sering menggunakan komputer akan membuat anak/ remaja menjadi malas menulis ataupun melakukan aktivitas sosial.
Sedangkan dampak positif dari perkembangan teknologi komputerisasi adalah sebagai berikut:
1.      Memudahkan pembelajaran di bidang pendidikan.
Dengan kemajuan teknologi komputerisasi siswa dapat mencari informasi dari mana saja tidak hanya dari guru mapun dari buku. Selain itu sistem pembalajaran tidak lagi harus melalui tatap muka tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet.
2.      Memudahkan dalam mencari informasi
3.      Mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan teman
Namun, ada banyak yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masuknya dampak buruk kemajuan teknologi komputerisasi pada anak/ remaja salah satunya adalah dengan memberikan pengertian dan pemahaman mana hal yang baik di lakukan dan mana hal yang buruk dan harus ditinggalkan. Selain itu dari pihak orang tua juga hendaknya lebih memeprhatikan dna mengawasi anak-anaknya.
Refrensi :
·         Dari Digital book gunadarma
·          



hubungan manusia degan cinta kasih


  Cinta  bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati dari makhluk hidup. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang antara pria dan wanita, akan tetapi bisa juga  antara pria dengan pria dan wanita dengan wanita. Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka ( kepada) atau (rasa) sayang ( kepada), ataupun ( rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya dan pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta mengatakan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.
               Sedangkan rasa kasih dapat diartikan sebagai perasaan sayang tehadap seseorang dan menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak masing-masing pihak dituntut untuk bertanggung jawab, berkorban, jujur, saling mempercayai, saling mengerti, dan saling terbuka sehingga keduanya merupakan kestauan yang bulat dan utuh.  Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama. Walau cinta dan kasih memiliki arti yang hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Cinta lebih mendalam dari kasih.
                      . Cinta memang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Sebab cinta merupakan landasan dalam sebuah pernikahan, pembentukan keluarga dan pemilihan anak. Hidup tanpa ada perasaan dicintai dan mencintai akan terasa kosong dan hampa. Karena cinta lah kehidupan itu ada. Oleh karena itu, cinta merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
                       Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang membuat manusia untuk melakukan sesuatu termasuk untuk mencintai dan dicintai. Sumber kekuatan itu adalah akal budi dan nafsu. Jadi, perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua sumber. Yaitu perasaan yang cinta yang berasal dari akal budi dan perasaan cinta yang berasal dari nafsu. Cinta yang berasal dari akal budi sering disebut dengan cinta sejati sedangkan cinta yang berasal dari nafsu sering disebut dengan cinta pamrih. 
                      Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri. Perwujudan dari cinta kasih antara seorang lelaki dan perempuan dapat dengan berpacaran. Pacaran adalah proses perkenalan dua insan manusia yang biasanya berada dalam tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Biasanya seseorang mulai mengenal pacaran ketika ia mulai memasuki masa puber, dimana terjadi perubahan pola pikir dari masa anak-anak menuju dewasa yang disebabkan oleh hormon.
                    Seiring dengan perkembangan zaman gaya berpacaran remaja berubah. Gaya berpacaran remaja saat ini dengan gaya berpacaran remaja beberapa tahun yang lalu tentu berbeda. Gaya berpacaran remaja beberapa tahun yang lalu cenderung masih terikat oleh norma-norma kesopanan dan lebih terkontrol. Gaya berpacaran orang zaman dulu bertertika namun cenderung kaku. Hal ini dapat kita lihat dari cara remaja zaman dulu berpacaran. Dulu kita tidak akan menemukan sepasang kekasih yang bermesraan di pinggir jalan ataupun remaja yang saling berpelukan dan berciuman di pinggir jalan seolah dunia hanya milik mereka berdua. Kita juga tidak akan menemukan muda-mudi yang mengumbar kemesraan di jejaring sosial seperti twitter dan facebook.Dulu kits tidak akan menemukan laki-laki pulang larut malam dari rumah pacarnya, laki-laki dan perempuan yang sedang naik motor dan tubuh si perempuan “menempel” di bahu si laki-laki
                   Gaya berpacaran remaja zaman dulu cenderung menggunakan media surat yang diselip di buku catatan namun ada pula yang memberikan surat tersebut secara terang-terangan. Selain menggunakan surat mereka juga mengirim pesan lewat radio dengan harapan orang yang disukai mendengarkan pesan. Waktu berkencan pun biasanya mereka bertemu sepulang sekolah secara diam-diam, makan siang bersama atau bahkan pulang bersama dan apabila si lki-laki bertandang ke rumah si perempuan biasanya orang tua dari si perempuan akan terus mengawasi dan tidak pernah terjadi pacar pulang larut malam.
                     Seiring dengan berkembangnya zaman cara bepacaran remajapun mulai berubah. Perkembangan zaman merupakan faktor yang sangat kuat yang menyebabkan remaja terjerumus ke pergaulan bebas. Karena di zaman yang serba canggih ini banyak media yang mudah diakses oleh semua umur . Perkembangan zaman juga mengubah gaya berpacaran seseorang yang semua berkomunikasi dengan  surat menyurat yang dulu sangat populer sekarang digantikan oleh perangkat handphone. Hanya dengan sms dan telepon seseorang sudah bisa saling bertukar kabar bahkan dengan teknologi 3G kita dapat bertatap muka dengan pacar atau hanya dengan chatting lewat internet, seseorang bisa berbicara tanpa batas walaupun hanya melalui tulisan.Tapi, perkembangan teknnologi juga bisa berdampak buruk dengan adanya teknologi maka dunia ini seolah-olah begitu kecil dan tanpa batas. Kita bisa mendapat informasi dari berbagai belahan dunia hanya dalam beberapa menit, sehingga itu juga bisa mengubah kebiasaan manusia. Karena pengaruh dari masyarakat luar negeri yang bebas. Hal ini di makin parah karena banyaknya tontonan-tontonan yang berbau dewasa dan kurangnya pengawasan orang tua.
                      Gaya berpacaran remaja zaman sekarang juga sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah mereka mengikuti gaya berpacaran bangsa lain yang bebas. Sudah tidak ada lagi batasan-batasan dalam berpacaran. Contohnya sekarang banyak sekali kita temukan muda-mudi yang berduaan di tempat yang sepi sambil bermesraan dan berciuman bahkan kita banyak menemukan remaja yang melakukan tindakan tidak senonoh di warnet bahkan tak jarang kita menemukan banyak remaja yang hamil diluar nikah karena cara berpacaran yang kelewat batas dan pada akhirnya menghancurkan amsa depan mereka sendiri.
                      Hal ini disebabkan karena ada beberapa pemahaman yang salah tentang berpacaran contohnya cinta harus dibuktikan dengan berhubungan seks dan juga pengaruh-pengaruh dari televisi, kurangnya iman, kurangnya perhatian orang tua pada perkembangan anaknya, pengaruh dari lingkungan pergaulan yang tidak baik  dan juga pengaruh dari bangsa barat yang cenderung bebas dalam berpacaran. Faktor lainnya adalah karena tontonan-tontonan yang diperuntukkan bagi orang dewasa namun di saksikan juga oleh anak di bawah umur. Sebagian dari mereka mungkin paham bahwa apa yang mereka saksikan tidak layak mereka saksikan. Namun, karena dorongan rasa ingin tahu yang sangat tinggi mereka nekad menyaksikan film-film tersebut dan mereka mencontoh adegan-adegan yang mereka saksikan. Untuk itulah peran orang tua sangat penting dalam hal ini Hal ini tentu saja salah karena tidak sesuai dengan norma-norma yang ada terutama norma agama
                      Hendaknya kita sebagai manusia yang beragama tidak mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama. Kita sebagai masyarakat yang beragama hendaknya menjauhkan diri dari prilaku-prilaku yang akhirnya merugikan diri sendiri juga orang lain. Caranya adalah dengan eprfikir matang sebelum mengambil tindakan. Hendaknya kita menimbang baik dan buruknya dampaknya bagi kita, mendekatkan diri kepada tuhan, meningkatkan keimanan kita, pandai-pandai memilih teman bergaul. Hendaknya kita memilih teman yang mampu mengingatkan kita saat kita akan melakukan tindakan yang salah dan dari pihak orang tua hendaknya mengontrol perkembangan pergaulan anaknya .
                        Namun, semuanya kembali lagi ke diri kita sendiri. Jika kita benar-benar peduli pada diri kita sendiri dan juga masa depan kita hendaknya kita menjauhkan diri dari eprbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri. Kita harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan norma agama dan norma-norma yang berlaku. Ingatlah kita sebagai remaja adalah calon-calon pemimpin bangsa.

Refrensi:
1.        www.zona-remaja.com
3.      Widaghdo djoko, Imu budaya dasar, Jakarta, PT Bumi Aksara



                

konsepsi ibd


                   
                   Ilmu Budaya Dasar adalah  ilmu yang mempelajari pengertian dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sehingga ilmu budaya bukan ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
             Sedangkan sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti “teks yang mengandung instruksi” dan dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.  
             Dari dua pengertian diatas yaitu pengertian singkat  mengenai kesusastraan dan Ilmu budaya dasar kita bisa menyimpulkan bersama sama , jika ilmu budaya dasar berhubungan dengan kesusastraan ilmu budaya dasar menjadi kosepsi dalam kesusastraan.  mengapa demikian ?
          Dalam kesusastraan Ilmu Budaya Dasar  dapat dihubungkan meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak . Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.
                 Sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan .Di sini sastra tidak banyak Berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
               Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan:
1.      Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.      Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.      Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.      Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,  budaya daerah dan budaya nasional.
Sedangkan unsur – unsur kebudayaan meliputi:
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
                 Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Dalam kesusastraan Indonesia ada 2 jenis prosa yaitu prosa lama dan baru :
  • Prosa lama :
A.    Dongeng-dongeng: Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
B.      Hikaya: Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
C.     Sejarah: Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
D.    . Epos
E.     . Cerita pelipur lara
  • Prosa baru :
  1. Cerita pendek: Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
  2.  Roman/novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
  3. Biografi:Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
  4. Kisah:
  5. Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya (dikarang bersama dengan penulis lain disebutkan sebagai “sebagaimana” atau “dengan”).
  Dalam keberadaanya, prosa memiliki beberapa nilai-nilai yang dapat diperoleh, yakni:
  • Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi pembacanya, dapat mengembangkan imajinasi dalam mengenal karakter tokoh ataupun daerah
  • Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada ensiklopedia.
  • Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan
          Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/esletik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
            Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur  bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan  merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.

  Refrensi